Rabu, 22 Februari 2012

SEJARAH SENI TEATER MANCANEGARA


Sejarah Seni Teater Mancanegara


By Mea Suherman S.Pd. - Posted 22 pebruari 2012
Keterangan
Uraian: 
Bahan ajar ini berisi tentang sejarah seni teater manca negara, dibuat dengan powerpoint 2012
Mapel: 

teater mancanegara

TEATER MANCANEGARA

TEATER CINA

DASAR-DASAR TEATER

Dasar-dasar Teater (5/6): Seni Rupa dalam Teater

5.1 TATA PANGGUNG

Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery (tata dekorasi). Gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan oleh tata panggung dalam pementasan. Tidak hanya sekedar dekorasi (hiasan) semata, tetapi segala tata letak perabot atau piranti yang akan digunakan oleh aktor disediakan oleh penata panggung. Penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita, kehendak artistik sutradara, dan panggung tempat pementasan dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penataan panggung seorang penata panggung perlu mempelajari panggung pertunjukan.

5.1.1 Mempelajari Panggung

Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya, dalam panggung yang penontonnya melingkar, membutuhkan tata letak perabot yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda dengan panggung yang penontonnya hanya satu arah dari depan. Untuk memperoleh hasil terbaik, penata panggung diharuskan memahami karakter jenis panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian panggung tersebut.

5.1.2 Jenis-jenis Panggung

Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang dinginkan. Seperti telah disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini hanya tiga jenis panggung yang sering digunakan. Ketiganya adalah panggung proscenium, panggung thrust, dan panggung arena. Dengan memahami bentuk dari masingmasing panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik.

5.1.2.1 Arena

Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung. Penonton sangat dekat sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari setiap sisi maka penggunaan set dekor berupa bangunan tertutup vertikal tidak diperbolehkan karena dapat menghalangi pandangan penonton. Karena bentuknya yang dikelilingi oleh penonton, maka penata panggung dituntut kreativitasnya untuk mewujudkan set dekor. Segala perabot yang digunakan dalam panggung arena harus benar-benar dipertimbangkan dan dicermati secara hati-hati baik bentuk, ukuran, dan penempatannya. Semua ditata agar enak dipandang dari berbagai sisi.
Panggung arena biasanya dibuat secara terbuka (tanpa atap) dan tertutup. Inti dari pangung arena baik terbuka atau tertutup adalah mendekatkan penonton dengan pemain. Kedekatan jarak ini membawa konsekuensi artistik tersendiri baik bagi pemain dan (terutama) tata panggung. Karena jaraknya yang dekat, detil perabot yang diletakkan di atas panggung harus benar-benar sempurna sebab jika tidak maka cacat sedikit saja akan nampak. Misalnya, di atas panggung diletakkan kursi dan meja berukir. Jika bentuk ukiran yang ditampilkan tidak nampak sempurna - berbeda satu dengan yang lain - maka penonton akan dengan mudah melihatnya. Hal ini mempengaruhi nilai artistik pementasan.
Lepas dari kesulitan yang dihadapi, panggun arena sering menjadi pilihan utama bagi teater tradisional. Kedekatan jarak antara pemain dan penonton dimanfaatkan untuk melakukan komunikasi langsung di tengah-tengah pementasan yang menjadi ciri khas teater tersebut. Aspek kedekatan inilah yang dieksplorasi untuk menimbulkan daya tarik penonton. Kemungkinan berkomunikasi secara langsung atau bahkan bermain di tengah-tengah penonton ini menjadi tantangan kreatif bagi teater modern. Banyak usaha yang dilakukan untuk mendekatkan pertunjukan dengan penonton, salah satunya adalah penggunaan panggung arena. Beberapa pengembangan desain dari teater arena melingkar dilakukan sehingga bentuk teater arena menjadi bermacammacam.

5.1.2.2 Proscenium

Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium (proscenium arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah. Dengan pemisahan ini maka pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan penonton.
Panggung proscenium sudah lama digunakan dalam dunia teater. Jarak yang sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain dan penonton ini dapat digunakan untuk menyajikan cerita seperti apa adanya. Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton yang hadir melihatnya. Pemisahan ini dapat membantu efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.

Tata panggung pun sangat diuntungkan dengan adanya jarak dan pandangan satu arah dari penonton. Perspektif dapat ditampilkan dengan memanfaatkan kedalaman panggung (luas panggung ke belakang). Gambar dekorasi dan perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil sampai hal-hal terkecil. Bentangan jarak dapat menciptakan bayangan arstisitk tersendiri yang mampu menghadirkan kesan. Kesan inilah yang diolah penata panggung untuk mewujudkan kreasinya di atas panggung proscenium. Seperti sebuah lukisan, bingkai proscenium menjadi batas tepinya. Penonton disuguhi gambaran melalui bingkai tersebut.
Hampir semua sekolah teater memiliki jenis panggung proscenium. Pembelajaran tata panggung untuk menciptakan ilusi (tipuan) imajinatif sangat dimungkinkan dalam panggung proscenium. Jarak antara penonton dan panggung adalah jarak yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan gambaran kreatif pemangungan. Semua yang ada di atas panggung dapat disajikan secara sempurna seolah-olah gambar nyata. Tata cahaya yang memproduksi sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat oleh penonton dimana posisi lampu berada. Intinya semua yang di atas panggung dapat diciptakan untuk mengelabui pandangan penonton dan mengarahkan mereka pada pemikiran bahwa apa yang terjadi di atas pentas adalah kenyataan. Pesona inilah yang membuat penggunaan panggung proscenium bertahan sampai sekarang.

A. Staf Produksi
Staf produksi bertugas mengelola dan bertanggung jawab terhadap perencanaan, pihak pemain, dan penilaian terhadap pementasan tersebut.

1. Produser
Produser adalah staf produksi yang pertama kali dalam struktur perencanaan pementasan teater.
Tugas:
1. mengurus produksi secara keseluruhan
2. memilih karyawan
3. menentukan anggaran belanja
4. membuat Program kerja.

2. Sutradara
Sutradara adalah pemimpin tertinggi dalam pelaksanaan pementasan drama, pemilihan naskah, penunjukan pemain, dan pengadaan latihan.

Sabtu, 18 Februari 2012

MACAM-MACAM TEATER


Macam-macam Teater radisional Indonesia

Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah

  1. Ketoprak dari Yogyakarta
  2. Ludruk dari Surabaya
  3. Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta
  4. Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi
  5. Mamanda dan Wayang Gong dari Kalimantan Selatan
  6. Mak Yong dan Mendu dari Riau
  7. Masres dari Indramayu
  8. Randai dari Sumatera Barat
  9. Dulmulk dari Sumatera Selatan
  10. Bangsawan dari Sumatera Utara
  11. Anak Ari dari Nusa Tenggara
  12. Arya Barong Kecak dari Bali

teater tradisional

Indonesia kaya akan seni.[1] Seni merupakan unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar perkembangan manusia sebagai pencipta dan penikmat karya seni.[2] Karya seni dapat dilihat dari bentuk pakaian dan rias, jenis makanan dan hidangan, jenis-jenis pertunjukan, berbagai upacara adat dan prosesinya, dan lain-lain, Salah satunya adalah sebi pertunjukan yaitu bentuk teater.[3] Seni Teater adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerjasama dengan cabang seni lainnya.[4]Di Indonesia mempunyai dua teater, diataranya adalah :[5]
1. Teater Tradisional
2. Teater Modern

    [sunting] Teater Tradisional

    Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah.[6]

    Gambar ini merupakan Museum Wayang

    - Ketoprak dari Yogyakarta
    - Ludruk dari Surabaya
    - Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta
    - Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi


    [sunting] Ciri-ciri Teater Tradisional

    Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut [7]:
    1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
    2. Pementasan sederhana,
    3. Ceritanya turun temurun.[8]

    [sunting] Teater Modern

    Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra.[9]
    contoh Teater Modern :
    a. drama
    b. teater
    c. sinetron
    d. film

    === Ciri-ciri Teater Modern ===  :
    - Panggunga tertata
    - Ada pengaturan jalan cerita
    - tempat panggung tertutup

    [sunting] Kelompok dan sutradara

    [sunting] Unsur-unsur seni teater

    Unsur-unsur dalam teater antara lain [10]}:

    [sunting] 1. Naskah/Skenario

    Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.

    [sunting] 2. Pemain/Pemeran/Tokoh

    Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.[11]

    Macam-macam peran [12]:
    a. Peran Utama
    Peran Utama Yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah
    b. Peran Pembantu
    Peran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian
    c. Peran Tambahan/Figuran
    Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana

    [sunting] 3. Sutradara

    Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.[13]

    [sunting] 4. Properti

    Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film.[14] Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain

    [sunting] 5. Penataan

    Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain[15]: a. Tata Rias
    Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan
    b. Tata Busana
    Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
    c. Tata Lampu
    Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
    d. Tata Suara
    Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara

    [sunting] Penonton

    Apakah itu teater ?

    Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton").awalnya sendiri diperkenalkan pada kultus dyonisius,awalnya sebagai ritual upacara pengorbanan domba/lembu kepada Dyonisius dan nyanyian yang digunakan pada masa itu disebut "tragedi".dalam perkembangannya Dyonisius dewa yang berwujud hewan itu kemudian berubah menjadi manusia dan dipuja sebagai dewa anggur dan kesuburan.[1] adalah cabang dari