Sabtu, 18 Februari 2012

teater tradisional

Indonesia kaya akan seni.[1] Seni merupakan unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar perkembangan manusia sebagai pencipta dan penikmat karya seni.[2] Karya seni dapat dilihat dari bentuk pakaian dan rias, jenis makanan dan hidangan, jenis-jenis pertunjukan, berbagai upacara adat dan prosesinya, dan lain-lain, Salah satunya adalah sebi pertunjukan yaitu bentuk teater.[3] Seni Teater adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerjasama dengan cabang seni lainnya.[4]Di Indonesia mempunyai dua teater, diataranya adalah :[5]
1. Teater Tradisional
2. Teater Modern

    [sunting] Teater Tradisional

    Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah.[6]

    Gambar ini merupakan Museum Wayang

    - Ketoprak dari Yogyakarta
    - Ludruk dari Surabaya
    - Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta
    - Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi


    [sunting] Ciri-ciri Teater Tradisional

    Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut [7]:
    1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
    2. Pementasan sederhana,
    3. Ceritanya turun temurun.[8]

    [sunting] Teater Modern

    Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra.[9]
    contoh Teater Modern :
    a. drama
    b. teater
    c. sinetron
    d. film

    === Ciri-ciri Teater Modern ===  :
    - Panggunga tertata
    - Ada pengaturan jalan cerita
    - tempat panggung tertutup

    [sunting] Kelompok dan sutradara

    [sunting] Unsur-unsur seni teater

    Unsur-unsur dalam teater antara lain [10]}:

    [sunting] 1. Naskah/Skenario

    Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.

    [sunting] 2. Pemain/Pemeran/Tokoh

    Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.[11]

    Macam-macam peran [12]:
    a. Peran Utama
    Peran Utama Yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah
    b. Peran Pembantu
    Peran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian
    c. Peran Tambahan/Figuran
    Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana

    [sunting] 3. Sutradara

    Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.[13]

    [sunting] 4. Properti

    Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film.[14] Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain

    [sunting] 5. Penataan

    Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain[15]: a. Tata Rias
    Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan
    b. Tata Busana
    Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
    c. Tata Lampu
    Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
    d. Tata Suara
    Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara

    [sunting] Penonton

    Penonton adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja.[16] Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan.[17] Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya.[rujukan?] Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton.[rujukan?] Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagaievaluator dari karyanya.[18]

    [sunting] Referensi

    1. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    2. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    3. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    4. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    5. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    6. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    7. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    8. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    9. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    10. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    11. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    12. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    13. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    14. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    15. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    16. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    17. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    18. ^ sumber : Buku Seni Budaya, penulis : Tim Penyusun Seni Budaya, penerbit : Swadaya Murni
    Ruang nama
    Varian
    Tindakan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar